MEDAN, Metropos24.com —Agenda Sidang Paripurna DPRD Medan dengan agenda tunggal HUT ke 433 Kota Medan yang digelar, Senin (3/7/2023) menghabiskan anggaran Rp 192 juta. Anggaran tersebut tidak ditenderkan tapi penunjukan langsung (PL) karena nilainya Rp di bawah Rp 200 juta. Ada 7 item yang masuk dalam pembiayaan perhelatan HUT tersebut yakni multimedia, dekorasi bunga, produksi, choirs, cetakan, makanan dan lainnya.
Menyikapi Sidang Paripurna HUT Kota Medan ke 433 yang menggunakan anggaran Rp 192 juta tersebut menurut Anggota DPRD Medan Paul Simanjuntak,
“Paripurna HUT Kota Medan Habiskan Anggaran Rp 192 Juta
Moga Kota Medan memiliki elektabilitas yang semakin baik, Medan Lebih Maju dan aman kondusif dari aksi begal yang melibatkan anak-anak pula.” tutur Paul dari Fraksi PDI Perjuangan.
Ditegaskannya masalah Kamtibmas di Kota Medan tidak terlepas dari peran serta seluruh stake holder, Forkopinda, Tokoh Agama, Tokoh Pemuda dan Masyarakat berkolaborasi dalam pengawasan yang serius dan fokus agar anak bangsa ini dapat melakukan hal yang positif, disertai doa kita semua,” tegas Paul.
Sementara menurut pengamat Anggaran Elfanda Ananda tidak terlalu fantastis, namun tidak murah. “Apalagi acara tersebut HUT Kota Medan tidak lama hanya paling lama 3 jam, kemudian kepala daerah dan Forkopimda akan bergeser ke tempat lain tetap menghadiri kegiatan HUT Kota Medan, tapi sudah ratusan juta dihabiskan. Jjika acara HUT di Gedung Dewan waktunya lebih lama, beberapa item bahan tidak akan banyak mengalami perubahan. Misalnya item produksi, dekorasi bunga, cetakan dan sebagainya. Yang akan berubah harganya untuk makanan dan paduan suara (choirs), akan berubah harganya kalau waktu ditambah,” tuturnya.
Disebutnya
“Secara substansi kegiatan ini adalah kegiatan seremonial yang direncanakan pada saat pengusulan anggaran oleh Sekretaris Dewan DPRD Medan dengan kebutuhan Sidang Paripurna HUT Kota Medan,” tuturnya.
Kegiatan ini berbeda dengan kegiatan sidang paripurna lainnya misalnya untuk mengambil seperti pengesahan ranperda, sidang paripurna laporan pertanggungjawab Walikota (LKPJ), dan lainnya yang tidak membutuhkan pernak-pernik.
“Ini dibuat berbeda dengan kegiatan sidang paripurna biasanya itu dengan lebih mewah dari biasanya. Kalau saja substansinya agar Medan lebih maju, aman, tentram dan nyaman itu jauh lebih penting. Dari persepektif efesiensi dan efektivitas kegiatan ini bisa lebih dihemat dan anggarannya dipergunakan untuk yang lebih bermanfaat dalam memaknai ulang tahun kota Medan ke 433 tahun,” tutur Elfanda.
Menurut dia, banyak cara yang bisa dilakukan dalam memaknai Sidang Paripurna HUT Kota Medan, terutama untuk kemajuan Medan dan kesejahteraan warganya. Dari sisi kemajuan kota bisa dilihat dari waktu ke waktu, apa yang telah dicapai hingga tahun 2023. Apakah kota Medan yang lebih maju telah membuat warganya menjadi nyaman, aman dan tentram serta bangga akan kotanya?
“Belakangan ini warga Medan merasa tidak nyaman, aman dan tentram dengan banyaknya kejadian begal dan tindak kejahatan lainnya. Warga kota Medan tidak nyaman dan aman keluar rumah terutama malam hari. Bisnis kuliner yang idenya disampaikan oleh walikota agar bisa menambah nilai ekonomis masyarakat agar ekonomi tumbuh sulit terwujud kalau masyarakat tidak aman, nyaman keluar dimalam hari,” ungkapnya.
Masyarakat yang hidupnya berdagang makanan dan lainnya tentu akan mengalami dampak dari situasi belakangan ini. Ekonomi akan terganggu akhirnya dan akan mengganggu mereka untuk membayar pajak. Belum lagi kemacatan lalulintas akibat kesemrawutan jalan. Namun, pengorbanan tersebut harus ditambah lagi dengan ketakutan apabila keluar malam hari.
“Harusnya, ini menjadi evaluasi sekaligus memaknai dari hut kota Medan ke 433 agar kota Medan yang taglinenya Kolaborasi Medan Berkah bisa terwujud. Secara bersama-sama semua elemen baik eksekutif, legislatif, forkompinda dan masyarakat sama-sama membangun dengan fungsinya masing- masing. Akan lebih bermakna kegiatan Paripurna HUT Kota Medan dengan lebih mengarah pada bagaimana membuat kota Medan yang tercinta ini menjadi lebih maju, aman, nyaman dan tentram kotanya dan sejahtera warganya,” tegasnya.
Sidang paripurna ini tutur Elfanda juga dihadiri Forkopinda, sehingga bisa menjadi momen kesepakatan semua pihak menjadikan Medan lebih baik lagi diusia ke 433 Tahun.
Soal keamanan dan begal maupun tindak kriminal lainnya menjadi tugas bersama. “Saya lebih konsern pada makna 433 tahun sudah seperti apa capaiannya. Kalau Rp 192 juta tidak mampu memaknai HUT kota Medan rasanya sayang,” ungkapnya.
Kabag Persidangan Sekretariat DPRD Andreas Simanjuntak yang juga sebagai PPK perhelatan HUT Kota Medan ini
” Kita membenarkan kegiatan tersebut menghabiskan anggaran Rp 192 juta. Tapi penawaran kegiatan ini dilakukan secara e-katalog dan dikerjakan oleh Even Organizer (EO). Pelaksanaan HUT ini juga didukung oleh dinas lainnya seperti Dinas Pertamanan menurunkan bunga-bunga untuk menambah keindahan yang anggarannya dari dinas itu,”
Nurlince Hutabarat