JAKARTA, Metropos24.com —Arist Merdeka Sirait adalah seorang aktivis Indonesia. Ia merupakan Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak menggantikan Seto Mulyadi pada tahun 2010, setelah menjabat sebagai sekretaris jenderal selama 12 Tahun atau tiga periode sejak tahun 1998
Nama Arist Merdeka Sirait tentu tidak asing terdengar di seluruh jagat raya Indonesia.
Ia merupakan aktivis yang sejak lama berperan memperjuangkan hak dan perlindungan bagi anak-anak yang mendapat ketidakadilan.
Arist Merdeka Sirait juga merupakan Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) sejak Tahun 2010, menggantikan Seto Mulyadi. Sebelum itu, ia menjabat sebagai Sekjen Komnas PA selama 12 Tahun sejak tahun 1998.
Arist mengawali karirnya sebagai aktivis yang aktif di sejumlah LSM dan organisasi buruh. Sempat menjadi aktivis buruh anak di awal Tahun 1980-an, hingga beberapa tahun berikutnya membentuk yayasan untuk perlindungan terhadap buruh.
Pada Tahun 1987, ia mendirikan Kompak atau Yayasan Komite Pendidikan Anak, yang bertugas memberikan pendidikan untuk buruh anak.
Lalu pada tahun 1998, Arist bersama sejumlah aktivis anak lainnya termasuk Seto Mulyadi, mendirikan Komite Nasional Perlindungan Anak atau Komnas PA.
Sejumlah kasus yang berkaitan dengan perlindungan anak di Jakarta sampai ke pelosok Kabupaten/Kota ditangani dengan baik oleh Arist. Namun, perjuangan dirinya untuk membela anak-anak Indonesia harus terhenti. Karena, Tokoh pejuang Perlindungan Anak itu kini telah wafat.
Arist Merdeka Sirait mengeluarkan nafas terkahir pada Sabtu 26 Agustus 2023 pukul 08.30 WIB, setelah sebelumnya dirawat karena sakit di RS Polri, Kramat Jati.
Kepergian Arist Merdeka Sirait menyisakan duka mendalam bagi keluarga almarhum dan keluarga besar Komnas PA.
“Saya mendapat kabar Bapak Arist Merdeka Sirat meninggal tadi pagi. Wafatnya beliau menjadi duka mendalam,” ujar Ketua Lembaga Perlindungan Anak Kabupaten Deli Serdang Serdang, Sumatera Utara Junaidi Malik, Sabtu (26/8/2033).
Menurut Junaidi, Arist adalah sosok pribadi yang konsisten dalam memperjuangkan hak anak di Indonesia, termasuk di Kabupaten Deli Serdang.
“Beliau layak disematkan sebagai bapak anak-anak Indonesia. Karena, dalam menjanjikan hak dan perlindungan anak dedikasinya sangat tinggi. Bagi dia, tidak ada toleransi terhadap kasus kejahatan seksual yang dialami anak,” kenang Junaidi sambil mengusap tetesan air yang jatuh dari sudut matanya .
Atas nama keluarga besar LPA Kabupaten Deli Serdang, Junaidi menyampaikan turut berduka cita atas wafatnya Arist Merdeka Sirait.
“Selamat jalan panutan kami, terima kasih atas ketulusan hati dan dedikasi Pak Ketua Umum (Ketum) untuk melindungi anak Indonesia. Semoga keluarga yang ditinggalkan mendapatkan kekuatan dan ketabahan menghadapi cobaan,” imbuhnya menutup.
Riwayat Hidup
Arist Merdeka Sirait
Kelahiran: 17 Agustus 1960 (usia 63 tahun), Kota Pematang Siantar
Anak: Debora Sirait, Christine Sirait, Namalo Sirait
Pasangan: Rosti Munthe
Orang Tua: Domitian Sirait, Sonar Maruli
Pendidikan: SMA KAMPUS NOMENSEN (1978)
Organisasi didirikan: Komisi Nasional Perlindungan Anak
Lahir: 11 Juni 1960; Bah Butong, Sidamanik, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.
Turut Berduka Cita dari Media Metropos24.com.
Nurlince Hutabarat