Asahan, Metropos24.com – Menyedihkan, Fianda Boru Simanjuntak (7) salah satu siswi kelas 1 di Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kisaran, Kelurahan Selawan, Kecamatan Kota Kisaran Timur, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara ditemukan tewas di tepi jalur rel kereta api Medan-Rantau Prapat, Rabu (13/9/2023) sekira pukul 09.30 WIB.
Korban ditemukan tewas saat tersambar kereta api jurusan Rantau Parapat menuju Kota Medan. Ketika ditemukan, korban mengalami luka robek di bagian kepala. Korban diketahui meregang nyawa usai dibawa ke Rumah Sakit Setio Husodo Kisaran.
Samsul Asri (48) salah seorang saksi diwaktu kejadian mengatakan, korban diduga tidak mendengar secara jelas klakson kereta api yang melaju dengan kecepatan tinggi. Korban diketahui tersambar kereta api saat hendak menyebrang.
“Saya hanya berjarak satu meter dari korban. Memang waktu tinggal selangkah lagi dia (red-korban) menyebrang perlintasan, terus kereta api datang dengan kecepatan tinggi dan kemudian korban tersambar hingga terpental sejauh 15 meter. Korban ditemukan telungkup,” ujar Syamsul, Rabu (13/9/2023) saat berada di lokasi.
Berdasarkan pemeriksaan di Polres Asahan, Masinis Kereta Api Bina Jeksen mengaku dari kejauhan korban sudah terlihat berjalan di tengah jalur rel kereta api. Melihat sesosok pelajar SD itu, Masinis sudah berulang kali membunyikan klakson dengan kode S35 dan KA u51. Namun, korban terlihat hanya bergeser sedikit ke kiri hingga korban terbentur bodi kereta api dan mengakibatkan korban terpental dan tewas seketika.
Menurut warga setempat, korban diketahui kerap melalui jalur kereta api untuk pergi dan pulang sekolah. Korban diketahui tinggal tidak jauh dari sekolahnya. Korban diketahui warga Jalan Pembangunan, Kelurahan Kisaran Timur, Kecamatan Kota Kisaran Timur, Asahan.
Sementara Kapolres Asahan, AKBP Rocky H Marpaung, SH, SIK membenarkan kejadian tersebut. Saat ini pihaknya masih melakukan pemeriksaan dan penyelidikan atas kasus tersebut. (ZN)