Beranda Asahan FUI Asahan Meminta Pemerintah Pusat Batalkan Proyek Strategis Nasional Rempang Eco City

FUI Asahan Meminta Pemerintah Pusat Batalkan Proyek Strategis Nasional Rempang Eco City

0
FUI Asahan Meminta Pemerintah Pusat Batalkan Proyek Strategis Nasional Rempang Eco City

 

Asahan, Metropos24.com – Ketua Forum Umat Islam (FUI) Kabupaten Asahan, Budi irawan meminta Pemerintah Pusat membatalkan atau mencabut Proyek Strategis Nasional (PSN) Rempang Eco City. Selain itu, Ketua FUI Asahan berharap pemerintah jangan menganiaya rakyat melalui aparat keamanan dalam bentrokan yang terjadi di Pulau Rempang Batam, Kepulauan Riau (Kepri) beberapa hari lalu.

“Pemerintah jangan menggunakan aparat keamanan untuk menganiaya rakyat dengan mengatasnamakan Proyek Strategis Nasional (PSN),” tegas Budi irawan, Kamis (14/9/2023) di Kisaran. Pemerintah tidak boleh gelap mata dan menafikan hak-hak masyarakat setempat. “Pemerintah harus mendahulukan kepentingan rakyat. Pemerintah jangan hanya beroreantasi pada ekonomi semata, akan tetapi prioritaskan juga hak-hak rakyat pemilik negeri ini,” imbuhnya.

Dia menegaskan, jangan sampai pemerintah yang semestinya mensejahterakan rakyat justru merampas hak asasi rakyat yang diamanatkan oleh konstitusi. “Jangan jadikan Polri yang diamanatkan konstitusi sebagai pengayom rakyat, malah sebaliknya dijadikan alat pemukul kepada rakyat,” ujar Budi irawan.

Dengan tidak sedikitnya korban yang ditimbulkan akibat bentrokan ini, “Sebaiknya pemerintah memberhentikan pembebasan lahan untuk PSN ini, sekaligus menyetop pembangunan Rempang Eco-City. Jangan mengorbankan rakyat dengan mengutamakan kepentingan investor asing,” tuturnya.

Sebelumnya kata Budi, warga yang menolak pengembangan lahan itu terlibat bentrokan keras dengan aparat gabungan TNI-Polri pada Kamis (7/9/2023). Koalisi Masyarakat Sipil, meminta aparat gabungan menghentikan tindakan repesif kepada warga Pulau Rempang sekaligus menyetop pembangunan Rempang Eco-City.

Tindak kekerasan menurut Koalisi Masyarakat Sipil, membuat masyarakat adat setempat menjadi korban ambisius bagi pembangunan proyek nasional. “TNI Angkatan Laut dan Kepolisian menjadi alat negara untuk melancarkan ambisi pembangunan Kawasan Rempang Eco-City harus menggusur 16 Kampung Melayu Tua yang sudah ada sejak 1834,” kata Budi seperti dilensir rilis Koalisi Masyarakat Sipil belum lama ini.

Diketahui, Rempang Eco-City bakal menjadi kawasan industri hasil komitmen investasi dari industri kaca dan panel surya perusahaan asal China, yakni Xinyi Group. Nantinya, Batam akan memiliki pabrik kaca dan solar panel terbesar kedua setelah China, bebernya. (ZN)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini