Madina, Metropos24.com – Dinas Pendidikan sebagai instansi yang membina setiap sekolah belakangan ini tidak bisa memberikan gambaran positif di tahun ini, sehingga mendapat sorotan tajam dari berbagai pihak.
Buktinya bahwa dunia pendidikan beberapa waktu silam sempat digemparkan atas adanya kasus pelecehan seksual oleh guru kepada salah satu murid yang ada di Kabupaten Mandailing Natal (Madina) dan sempat viral di media sosial, serta terpantau awak media ini protes salah satu kepala sekolah yang meminta ruangan laboratorium dibongkar karena dia tidak pernah meminta atas bangunan tersebut yang akhirnya dibongkar hingga menyebabkan kerugian negara.
Lalu baru baru ini terpantau awak media ini, adanya anak murid kelas 6 SD masih banyak yang belum bisa membaca, anak murid SD yang merokok, serta penyelewengan dana BOS karena kepala sekolahnya tidak transparan dengan tidak mencantumkan anggaran dana BOS di papan informasi, serta kepala sekolah jarang masuk sekolah.
Hal tersebut mendapat sorotan dari, Ketua Komisi 1 DPRD Madina Hamdani Lubis yang menanggapi, kita berharap dari Dinas Pendidikan supaya ada intervensi walaupun bahasa intervensi tidak enak didengar terhadap kepala sekolah karena dinilai tidak memberdayakan gurunya, serta sering keterlambatan dirinya sendiri dan sering absen, termasuk kurangnya pengawasan sekolah, dan memang intervensi seharusnya dilakukan terhadap tenaga pendidik yang ada di Kab. Mandailing Natal.
Jadi pandangan saya mengingat carut marutnya di dunia pendidikan ini kebanyakan guru di Kab. Madina menganggap tugas yang mulia ini tidak begitu penting, sebenarnya tugas guru ini adalah panggilan hati, ketika seorang guru tidak merasa dia terpanggil untuk memajukan pendidikan, maka pendidikan itu tidak akan maju,”paparnya saat diwawancarai awak media di ruangannya pada Jumat (15/9/2023).
Terkait kondisi tersebut, Komisi I merasa malu ketika seorang guru tidak menyadari apa fungsi dia sebenarnya, tapi apalah daya kami disini, karena Dinas Pendidikan yang wajib mengintervensi, jadi bahasa intervensi memang tidak enak didengar, namun ketika tidak ada perkembangan proses belajar mengajar di sekolah wajib ada intervensi dari dinas pendidikan.
Saat awak media bertanya lagi, siapa yang berperan penting dalam ruang lingkup dunia pendidikan, Hamdani Lubis menyebut salah satunya Dinas Pendidikan, termasuk juga pengawas sekolah, korwil, kepala sekolah, para guru, dan keterlibatan orang tua murid.
Sebaiknya harus ada contoh laporan ibadahnya gimana, laporan tingkah laku, sopan santun, biar pihak sekolah tahu perkembangan para anak didik dari keterangan orangtuanya. (Juliani Nasution)