Asahan, Metropos24.com – Selaku Kepala Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN)10 Asahan secara tegas mengklarifikasi bahwa tidak ada dugaan pengutipan kepada orang tua/wali murid, yang benar itu adalah penggalangan dana untuk membantu pembangunan satu ruang kelas baru (RKB).
Hal itu disampaikan Kepsek MIN 10 Asahan, Sartiji SPd.I, MM didampingi Ketua Komite, Drs H. Saharuddin saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Rabu (20/9/2023) Jalan Ir Sumantri Nomor 22 Kisaran, Kelurahan Selawan, Kecamatan Kota Kisaran Timur, Asahan, Sumut.
Sartiji dan Komite menegaskan, bahwa tidak ada pemaksaan terhadap orang tua/wali murid yang ingin menyumbang. Sebelum penggalangan dana Komite Madrasah sambung dia, pihak Komite telah mengadakan rapat dengan seluruh orang tua siswa/siswi dengan bukti-bukti hasil rapat dan foto kegiatan yang disimpan oleh pengurus Komite madrasah dan disetujui wali murid.
Dikatakannya lagi, terkait mekanisme penggalangan dana diserahkan kepada pengurus Komite. Kemudian lanjut dia, dana yang terkumpul sampai saat ini hanya sekitar 5 persen dari seluruh jumlah siswa yang ada. Dana yang terkumpul sekitaran 5 persen itu juga sudah dikembalikan, terangnya.
Oleh karena kebutuhan yang sangat mendesak, saya beserta pengurus Komite sudah mengajukan proposal ke instansi pemerintah, perusahaan BUMN, swasta dan lain sebagainya. Meski hal itu telah dilakukan pihak sekolah dan Komite, namun tak membuahkan hasil, ucapnya.
Maka oleh karena itu, dia meminta kepada Pemerintah Pusat, Provinsi, Daerah serta perusahaan lainnya kiranya dapat memberikan bantuan demi kemajuan pendidikan khususnya di wilayah Kabupaten Asahan. Bahwa mengingat anggaran Kemenag di daerah sangat minim, mungkin ini salah satu penyebabnya.
Dia bersama Komite berharap agar Kementerian Agama RI kiranya menyahuti keluhan yang ada di daerah. Untuk pembangunan ruang kelas baru kata Sartiji, pihaknya sudah pernah mengusulkan namun sampai saat ini tidak ada respon dari pemerintah. “Saya bersama Komite berharap agar Pemerintah Pusat melalui Kementerian Agama RI kiranya menyahuti dan memfasilitasi keluhan yang ada di daerah sehingga tidak menjadi polemik,” harapnya.
Besar harapan saya agar bangunan ruang kelas baru di MIN 10 Asahan dapat terwujud dengan melihat kondisi ruangan yang kurang memadai serta animo masyarakat yang begitu besar sehingga anak-anak mereka bisa sekolah dan proses belajar mengajar berjalan dengan nyaman. (ZN)