Asahan, Metropos24.com – Lewat Papdesi, sejumlah Kepala Desa di Kabupaten Asahan melaksanakan Bimbingan teknis (Bimtek) ke Bali disinyalir gunakan Dana Desa (DD) berbiaya Rp 9 juta per peserta membuat aktivitas di asahan menggelar aksi, Jum’at (13/10/2023) di Kisaran.
Aksi mahasiswa yang tergabung dalam gerakan Koalisi Mahasiswa Pemuda Anti Korupsi memprotes kegiatan Bimtek tahun anggaran 2023 yang dilaksanakan oleh Perkumpulan Aparatur Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Papdesi) Kabupaten Asahan terindikasi menghamburkan uang negara dan diduga pihak Dinas PMD Asahan menerima fee 10 persen dari kegiatan dimaksud, ujar mereka.
“Bimtek tahun anggaran 2023 yang dilaksanakan oleh Perkumpulan Aparatur Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Papdesi) Kabupaten Asahan terindikasi menghamburkan uang negara dan diduga pihak Dinas PMD Asahan menerima fee 10 persen dari kegiatan dimaksud,” ucap mahasiswa.
Para aktivis itu sempat geruduk Kantor Bupati Asahan, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa untuk menyuarakan aspirasinya. Setelah orasi di Kantor Bupati dan Dinas PMD, mereka (red-mahsiswa) melakukan sweeping di Bundaran Tugu Jalan Cokroaminoto Kisaran dengan membagi-bagikan stagmen kepada para pengemudi yang lewat diseputaran Bundaran.
Dalam tuntutannya, Koordinator Wilayah Koalisi Mahasiwa Pemuda Aanti Korupsi (KOMPAK) Sumatera Utara, Ilham didampingi Koordinator Pusat (Aliansi Pemberantasan Korupsi Indonesia (APKI), Angga dan Ketua Umum Front Mahasiswa Revolusi Sosial (FMRS), Nazli Putra meminta Unit Tipikor Polres Asahan melakukan pemeriksaan dan memproses hukum Kepala Dinas PMD Kabupaten Asahan.
Selain itu, mereka juga meminta Kejaksaan Negeri Asahan untuk melakukan pemeriksaan terhadap Kadis PMD dan meminta Bupati Asahan, H. Surya, BSc mencopot jabatan Kadis PMD Asahan yang diduga memanfaatkan jabatannya serta mendesak agar Kadis PMD Asahan mundur dari Jabatannya, teriak Ilham dalam orasinya. Setelah berorasi di Bundaran Tugu, mahasiswa membubarkan diri dan dikawal pihak pengamanan Polres Asahan. (ZN)
