Jakarta, Metropos24.com – Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Al-Washliyah (PW IPA) Provinsi Sumatera Utara menggelar aksi serentak di Jakarta dan Kabupaten Asahan pada hari dan jam yang bersamaan. IPA Sumut minta masalah eks HGU PT. BSP Tbk Kisaran segera diselesaikan dan penjarakan Bupati Asahan. Pernyataan itu disampaikan di Jakarta, saat ratusan masa yang mengatasnamakan Pimpinan Wilayah IPA Sumut menggeruduk Gedung Tower Bakrie dan KPK RI.
Dalam aksinya, mereka menuntut agar persoalan HGU PT. BSP Tbk seluas 1408 hektar di Wilayah Kabupaten Asahan harus terbuka dan jangan di permainkan oleh pihak Management PT. BSP dan Bupati Asahan, terkhusus persoalan di Kelurahan Selawan, Kecamatan Kota Kisaran Timur yang hari ini di atas lahan HGU tersebut dibangun SPBU dan sampai saat ini tutup karena belum selesai permasalahannya pasca terbakarnya mobil sedan mini usai mengangkut BBM di SPBU 12412272 tersebut.
Ahmad Irham Tajhi selaku Sekretaris PW IPA Sumut yang juga kordinator aksi serentak tersebut menyebutkan, bahwa ini adalah upaya kami untuk membela kepentingan masyarakat Kabupaten Asahan bahwa kami tidak mau perusahaan di pertuankan oleh Pemerintah Kabupaten Asahan. PW IPA Sumut sudah berupaya melakukan komunikasi dan meminta pertanggungjawaban kepada pihak PT. BSP Tbk Kisaran, namun tidak diberikan data yang sebenarnya (data valid). Kata Irham saat dikonfirmasi via WhatsApp, Kamis (14/12/203) di Jakarta.
“Kedatangan kami ke Gedung Bakrie Tower untuk melanjutkan aksi atas dugaan penyelewengan wewenang dan dugaan manipulasi data oleh Koperasi Karyawan (Kopkar) PT. BSP Tbk Kisaran tepatnya di Kelurahan Selawan, Kecamatan Kota Kisaran Timur, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara. Sebelumnya, (29/11/2023) kemarin, PW IPA Sumut melakukan aksi pertama di depan Kantor BPN Sumut dan Kantor Mapolda Sumut,” beber Ahmad Irham
Di tempat yang sama, Ketua PW IPA Sumut Muhammad Amril Harahap dalam orasinya meminta agar PT. BSP Tbk Kisaran terbuka atas pembebasan HGU seluas 1408 hektar tersebut serta tidak mencari keuntungan atas pelepasan HGU itu, baik dari Pemerintah Daerah maupun pihak PT. BSP sendiri. Menurutnya, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 66/HGU/DA/85/B/5 bahwa mana seharusnya HGU itu di lepaskan karena untuk pengembangan perluasan Kota Kisaran, ujar Amril.
Hal yang sama juga di sampaikan masa aksi di depan Gedung KPK RI. Mereka menduga bahwa Bupati Asahan dan beberapa jajaran OPD termasuk Wakil Bupati Asahan dan sejumlah Kepala Dinas di Kabupaten Asahan ikut serta diduga menerima suap dari PT. BSP Tbk Kisaran untuk memuluskan aksi jahatnya yang tidak memikirkan kepentingan masyarakat. Amril dan seluruh masa aksi berteriak meminta agar pimpinan kolegial KPK memanggil dan memeriksa Bupati Asahan, H. Surya, BSc beserta jajaran OPD yang terlibat dalam dugaan suap tersebut, katanya.
Di kedua tempat itu, Pengurus PW IPA Sumut menyerahkan surat pernyataan aksi yang di terima oleh perwakilan masing-masing pimpinan lembaga serta melakukan diskusi untuk tindak lanjut aksi tersebut. Sedangkan aksi di Bakrie Tower di terima Aditia dan beberapa staf mewakili pimpinan Bakrie Tower. Di Gedung Anti Rasuah itu, perwakilan aksi di terima Humas KPK RI. Masa aksi meminta agar persoalan tersebut segara di tuntaskan. Jikalau tidak, maka mereka akan turun kembali mengepung Bakrie Tower dan Gedung KPK RI pada dua minggu yang akan datang, cetusnya.
Sementara, di depan Kantor Bupati Asahan, puluhan kader dan pengurus Ikatan Pelajar Al-Washliyah Kabupaten Asahan melakukan aksi unjuk rasa dengan tuntutan yang sama. Pantauan awak media dilapangan, masa aksi yang di pimpin Said Ibnu Rulian Ahmad sebagai Ketua PD IPA Asahan menegaskan bahwa kepentingan masyarakat asahan harus di utamakan Bupati, katanya.
Mereka meminta Bupati Asahan harus terbuka dan transparan kepada publik terkait pelepasan HGU PT. BSP Tbk Kisaran seluas 1408 hektar. “Bupati tutup mata dan terkesan membiarkan praktik persekongkolan yang selama ini terus berlangsung untuk membodoh-bodohi masyarakat Kabupaten Asahan,”ujar Said Ibnu bersama masa aksi lainnya sambil berteriak tangkap dan penjarakan Bupati Asahan. (ZN)