Beranda Asahan Juara 1 Syarhil Qur’an di MTQ Tak Dapat Beasiswa, Sekda Asahan Loloskan Sejumlah Dosen

Juara 1 Syarhil Qur’an di MTQ Tak Dapat Beasiswa, Sekda Asahan Loloskan Sejumlah Dosen

0
Juara 1 Syarhil Qur’an di MTQ Tak Dapat Beasiswa, Sekda Asahan Loloskan Sejumlah Dosen

 

Asahan, Metropos24.com – Sekdakab Asahan, Drs Jhon Hardy Nasution, MSi, meloloskan sejumlah dosen sebagai penerima dana beasiswa program Doktoral APBD Asahan Tahun 2023. Namun anehnya, Jhon Hardy tidak meloloskan mahasiswa program S1 berprestasi dari keluarga tidak mampu.

Keputusan ini berdasarkan Surat Keputusan Sekdakab Asahan Nomor 400.3/5808.1/UM-KESRA/XII/2023 tanggal 11 Desember 2023, tentang Penetapan Penerima Beasiswa Bagi Mahasiswa Berprestasi dari Keluarga Tidak Mampu Tahun 2023 yang di tandatangani Sekdakab Asahan Jhon Hardy Nasution.

Jhon Hardy meloloskan 145 mahasiswa penerima bea siswa dari SI yang terdiri dari jurusan eksakta sebanyak 35 orang dan non eksakta sebanyak 75 orang, beasiswa untuk mahasiswa S2 sebanyak 9 orang dan mahasiswa S3 sebanyak 6 orang.

Kebijakan Pemkab Asahan yang meloloskan para dosen mendapat bea siswa S3 tersebut terasa tidak adil. Pasalnya, masih banyak mahasiswa-mahasiswa S1 yang berasal dari keluarga tidak mampu dan berprestasi yang tidak mendapat bea siswa dari pemerintah daerah. Sementara para dosen telah memiliki pekerjaan dan penghasilan tetap mendapatkannya.

Menjawab persoalan itu, Kabag Kesra Pemkab Asahan, Basuki, SPd, memastikan, bahwa para dosen penerima bea siswa tersebut karena berasal dari keluarga tidak mampu. “Kami sudah verifikasi,” ujarnya via Whatsapp, Rabu (20/12/2023) di Kisaran.

Mereka dinyatakan lolos karena dinyatakan tidak mampu berdasarkan surat keterangan dari kelurahan dan pemerintah desa. “IPK nya memenuhi syarat dan ada surat keterangan tidak mampu,”kata Basuki. Selain itu kata dia, bea siswa dari Pemkab Asahan itu memang ditujukan untuk mahasiswa aktif dari program sarjana SI, sampai dengan program doktoral.

Namun saat ditanya apakah dosen yang telah memiliki pekerjaan dan penghasilan tersebut termasuk kategori tidak mampu, pejabat ini langsung berdalih yang mengerti tentang kategori tidak mampu ini adalah lurah dan kades yang mengeluarkan surat keterangan tersebut, kilahnya.

Juara 1 MTQ tak lolos beasiswa. Kebijakan Sekdakab Asahan Jhon Hardy ini terasa tidak adil kepada sejumlah mahasiswa yang benar-benar membutuhkan bea siswa agar bisa meringankan biaya pendidikannya. Satu diantaranya adalah Dinda Aulia Nainggolan (foto), mahasiswi semester 3 Fakultas Tarbiyah jurusan Pendidikan Agama Islam IAIDU Asahan warga lingkungan VI Gang Abdul Hakim, Jalan Cemara Kelurahan Selawan Kisaran Timur, Kabupaten Asahan.

Mahasiswi yang mempunyai IPK 3,68 ini mengajukan permohonan ikut seleksi mahasiswa penerima bea siswa kabupaten Asahan Tahun 2023. Namun tidak diloloskan Sekdakab Asahan, Jhon Hardy. Padahal mahasiswi ini bukan saja memiliki prestasi akademik tapi juga sebagai pemegang juara I Syarhil Qur’an MTQ 2023 tingkat Kabupaten Asahan. “IPK saya memenuhi syarat dan dibuktikan lagi dengan sertifikat prestasi yang saya miliki diacara perlombaan MTQ,”ujarnya.

Aulia berasal dari keluarga tidak mampu itu merupakan anak dari Khazali Hasan penggalas sayuran. “Saya kecewa bukan karena tidak mendapat beasiswanya, tetapi masalah rasa ketidakadilan,”ujarnya sedikit kesal. Dinda berharap agar kedepannya pihak Pemkab Asahan lebih selektif dalam membuat kebijakan. Menanggapi persoalan rasa ketidakadilan terhadap Dinda Aulia ini, Kabag Kesra pun langsung tidak menjawabnya. (ZN)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini