Asahan,metropos24.com Perseteruan antara warga desa dengan Kepala Desa Marjanji Aceh terus berlanjut. Pasalnya, warga yang sebelumnya keberatan atas kinerja Kades sempat diprotes warga menjadi buah bibir masyarakat setempat. Warga keberatan dengan kinerja Kades tak berpihak kepada masyarakatnya.

Usut punya usut, ternyata sejumlah perangkat Desa Marjanji Aceh merupakan keluarganya Kades termasuk Ketua BPD. Ketua BPD adalah ipar dari Kepala Desa dan satu orang perangkat desa anak kandungnya maupun perangkat desa lainnya juga masih kelurga sang kades, ungkap Mawardi.

Tak hanya itu, anggaran pembangunan rabat beton yang bersumber dari APBN itu dianggap tidak tepat sasaran. Betapa tidak, bukannya pembangunan rabat beton dibangun ditempat pemukiman warga eh malah di bangun ke arah perladangan milik oknum Kades yang tak berpenghuni itu.

Menurutnya, pembangunan rabat beton yang bersumber dari Dana Desa tepatnya di Dusun V, Desa Marjanji Aceh, Kecamatan Aek Songsongan, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, juga menjadi perbincangan warga. Alasannya, pembangunan rabat beton ini dibangun terkesan dipaksakan.

“Pembangunan rabat beton yang bersumber dari Dana Desa tepatnya di Dusun V, Desa Marjanji Aceh, Kecamatan Aek Songsongan, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, juga menjadi perbincangan warga. Alasannya, pembangunan rabat beton ini dibangun terkesan dipaksakan,” katanya.

Terkait persoalan pemberitaan di desa tersebut, Ketua BPD dan masyarakat inipun membuat surat pernyataan bermaterai 10 ribu. Padahal, surat pernyataan yang ditandatangani Ketua BPD dan masyarakat itu diduga atas perintah Kades. Yang membuat pernyataan itu keluarganya Kades, ujar Mawardi.

Menanggapi persoalan itu, Kepala Desa Marjanji Aceh, Rayani boru Sianipar saat dikonfirmasi melalui WhatsApp, Rabu (27/3/2024) sekira pukul 16:40 Wib tak menanggapinya. Sementara Ketua BPD Marjanji Aceh, Arpandi yang dicoba dikonfirmasi lewat selulernya tidak berkomentar. Konfirmasi di WhatsApp milik Ketua BPD ini centang dua warna biru.(ZN).