Asahan,metropos24.com Terkait persoalan dua terduga pelaku kasus pencabulan terhadap anak diduga dilepas, puluhan masa yang mengatasnamakan Dewan Pimpinan Cabang Generasi Muda Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (DPC GM GRIB Jaya) Kabupaten Asahan demo kantor Mapolres Asahan, Kelurahan Kisaran Naga, Kecamatan Kota Kisaran Timur, Asahan, Jalan Ahmad Yanni Kisaran, Selasa (11/6/2024) sekira pukul 11:30 Wib.
Kedatangan segerombolan GM Grib Jaya ini meminta Kapolres dan Kasat Reskrim Asahan untuk mundur dari jabatannya. Mereka menuding Kapolres Asahan, AKBP Afdhal Junaidi, SIK, dan Kasat Reskrim, AKP Rianto dianggap tidak becus bekerja sebagai pimpinan di wilayah hukum Polres Asahan.
Karena, Kapolres dan Kasat Reskrim diduga telah melepas dua orang terduga pelaku pencabulan terhadap anak dibawah umur yang merupakan kakek dan paman korban di Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara.
Kalau tidak sanggup bekerja sebagai pimpinan, lebih baik Kapolres mundur dari jabatannya. Demikian juga dengan Kasat Reskrim. Kalau tidak sanggup menjadi kepala tangkap di Polres Asahan, lebih baik mundur. Kasihan masyarakat Asahan dipimpin oleh penegak hukum yang tak bisa bekerja, teriak Fikri Munthe dalam orasinya depan gerbang pintu masuk Polres Asahan.
“Ini akibat Kasat Reskrim Polres Asahan Asahan, AKP Rianto sibuk menjadi Calon Bupati (Cabup) Asahan jadi tak beres kinerja anggotanya di UPPA. Sehingga, melepaskan kedua terduga pelaku pencabulan terhadap anak berusia 8 tahun,”tegas Fikri Munthe lagi.
Kami minta Kapolri dan Kapolda Sumut untuk segera mencopot Kapolres Asahan dan Kasat Reskrim. Sebab, kedua pucuk pimpinan ini tidak becus bekerja dan tidak layak jadi pimpinan di Mapolres Asahan. Karena mereka sudah mengeluarkan dua orang terduga pelaku pencabulan anak dibawah umur,”teriak Seto Lubis
Setelah beberapa lama melakukan orasi didepan Kantor Mapolres Asahan, massa dari GM Grib Jaya diterima oleh Kepala Bagian Operasi Polres Asahan, AKP Sastra Tarigan.
Dalam jawabannya, Sastra Tarigan mengaku akan menyampaikan semua apa yang diminta oleh massa GM Grib Jaya.
“Terimakasih, saya akan sampaikan apa yang adik-adik tuntut ini nantinya disampaikan kepada Kapolres Asahan. Saat ini, Kapolres lagi naik Haji. Jadi kita tunggu Kapolres pulang,” ujar Kabag Ops.
Sementara, Ketua GM Grib Jaya Asahan, Adi Chandra Pranata, SH menilai jawaban Kasi Ops tidak bisa dipegang. Pasalnya, Kasi Ops bukan orang yang berkompeten dalam menjawab persoalan tersebut.
“Kasi Ops merupakan pimpinan yang tidak bisa mengambil keputusan dalam kasus ini. Jadi kami akan melaporkan kasus pencabulan ini ke Mabes Polri dan Ke Propam Polda Sumut. Bahkan kata Adi, kami akan menyurati Kapolri dan Kapolda untuk segera mencopot Kapolres dan Kasat Reskrim Polres Asahan,” kata Chandra panggilan akrabnya.
Usai melakukan aksi demonstrasi di Mapolres Asahan, massa GM Grib Jaya langsung menuju ke Kantor Kejaksaan Asahan, Jalan WR Supratman Kisaran, Kelurahan Mekar Baru, Kecamatan Kota Kisaran Barat. Disini, para pendemo meminta pihak Kejaksaan untuk tidak menerima berkas dari UPPA Polres Asahan, kalau dalam pelimpahan itu tidak ada nama kakek dan paman korban sebagai pelaku, terang Adi.
“Kami minta kepada pihak Kejaksaan Negeri Asahan untuk tidak menerima pelimpahan berkas perkara atas nama ayah korban pelaku cabul. Tetapi harus ada nama kakek dan paman korban sebagai terduga pelaku pencabulan,” tegas Adi.
Setelah beberapa lama melakukan orasinya secara bergantian, akhirnya pendemo diterima oleh Kasi Intel, Aguinaldo Marbun, SH, MH yang didampingi Kasi Pidum, Naharuddin Rambe, SH.
Kadis Pidum, Naharuddin Rambe dalam jawabannya mengaku akan meneliti lagi semua berkas yang akan dikirim Polres Asahan ke Pidum Kejaksaan. “Semua permintaan yang disampaikan oleh rekan-rekan GM Grib Jaya akan kami akomodir dan laksanakan,”ujar Naharuddin Rambe.
Usai mendengarkan jawaban pihak Kejaksaan, akhirnya massa membubarkan diri dengan pengawalan personil Polres Asahan.(ZN)