Asahan,metropos24.com Sebelum dimutasi Bupati sebagai Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Asahan, mantan Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) disinyalir tarik “KW” (red-uang kewajiban) puluhan paket proyek lewat Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dinas Pendidikan sebesar 7 sampai 8 persen diduga untuk dana persiapan menjelang Pemilihan Kepala Daerah.
Kadisdik Asahan ini terkesan meninggalkan aroma tak sedap. Aroma tak sedap inipun menjadi buah bibir di kalangan rekanan dan masyarakat. Kabarnya lagi, poyek fisik di Dinas Pendidikan Asahan APBD Tahun Anggaran 2024 sudah ada nama-nama Anggota DPRD yang ter caper dalam sebuah catatan yang disampaikan Bappeda Asahan ke Dinas Pendidikan.
Ironisnya lagi, ratusan paket proyek di dinas pendidikan itu disebut-sebut pokir dan voucher Anggota DPRD Asahan. Tak tanggung-tanggung, uang kewajiban paket proyek yang diraup dari dinas tersebut mencapai miliaran rupiah. Dan terhendus kabar, “KW” tersebut disetorkan ke atas untuk dana perang pasca menjelang Pemilukada yang akan digelar pada Oktober 2024 mendatang. Ada beberapa nama oknum pejabat dinas pendidikan itu yang sempat disebut sebagai tukang kutip.
Hal itu diketahui berdasarkan informasi yang diperoleh wartawan ini saat berbincang-bincang dengan pejabat Dinas Pendidikan Kabupaten Asahan terkait sejumlah paket proyek di dinas tersebut. Salah satu PPK Dinas Pendidikan Asahan itu termasuk orang yang paling dipercayakan. “Kalau soal paket proyek di dinas sudah tidak ada lagi alias pokir dan voucher nya Anggota DPRD Asahan la (red-sudah ada pemiliknya),” kata salah satu Kabid ini keceplosan saat di ruangannya, Senin (12/8/2024) di Dinas Pendidikan Asahan.
Menanggapi persoalan dugaan tarik menarik “KW” paket proyek Dinas Pendidikan Kabupaten Asahan Tahun 2024 yang bersumber dari APBD dan DAK APBN itu, Drs H. Supriyanto, MPd, yang menjabat sebagai Kepala Bappeda Asahan lewat selulernya, Senin (12/8/2024) di Kisaran hingga berita ditulis enggan berkomentar. Namun, Supriyanto sempat menelpon wartawan ini.
Tak sampai disitu, ditanya soal uang “KW” paket proyek di dinas pendidikan yang dikutip dari sejumlah rekanan itu diserahkan kepada orang nomor satu di Pemkab Asahan itu diisukan untuk dana perang menjelang Pilkada 2024 mendatang, mantan Kadisdik Asahan inipun tutup mulut. Terpisah, Sekretaris Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Asahan, AA.Tanjung, SE, MM yang dicoba dikonfirmasi terkait persoalan dimaksud secara tegas membantah tudingan itu. “Gak benar isu itu bro,”terang Arbin panggilan akrabnya.(ZN)