Asahan,metropos24.com Management PT. AKA Cabang Kisaran diduga penuh dengan rekayasa. Karyawati yang tidak bersalah dijadikan korban pimpinannya atas tuduhan penggelapan 3 unit sepeda motor merk Honda. Tudingan kepada karyawati ini menjadi buah bibir masyarakat asahan. Siapa benar dan salah Tuhan lah mengetahuinya.
Tuduhan terhadap karyawati PT. AKA yang telah mengabdi sejak tahun 2018 itu dianggap tidak mendasar dan keliru. Meski kasus dugaan penggelapan dilaporkan ke polisi pada tahun 2022 yang lalu. Namun, kasus yang menimpa warga Jalan Martil Lingkungan I tidak terbukti.
Ketidakterbuktian Widya Rahmayani Harahap melakukan dugaan penggelapan berdasarkan gelar sidik yang dilakukan penyidik Polres Asahan sejak kasus ini ditangani. Widya bersama Ibrahim Harahap selaku orang tuanya meminta agar kasus tersebut di SP3 kan. Mereka juga sempat berkordinasi dengan Kasat Reskrim Polres Asahan.
Meskipun dia tidak bekerja lagi, Widya Rahmayani Harahap minta nama baiknya segera dipulihkan pihak perusahan. Ini menyangkut persoalan harga diri, nama baik saya dan keluarga, ungkapnya kepada wartawan, Jum’at (6/9/2024) di Kisaran.
Terpisah, Kasat Reskrim Polres Asahan, AKP Rianto, SH MAP, menyarankan ke juper agar kasus ini dihentikan karena tidak cukup bukti. Rencananya Senin depan gelar perkara. “Izin bang kata penyidik Imanuel hari Senin gelar perkara dulu, itu dasarnya baru nanti kalau tidak ada tersangkanya baru dikeluarkan SP3 nya. Betul itu harus gelar untuk SP3,” kata Rianto melalui WhatsApp.
Menanggapi permasalahan itu, Suverpisor PT. Anugrah Karya Abiwara (AKA) Cabang Kisaran, Ansari yang dicoba dikonfirmasi melalui selulernya hingga berita ini ditulis terkesan tutup mulut. Ansari sendiri diketahui sebagai pelapor dalam kasus ini.(ZN)
