Asahan,metropos24.com Mutu beton pembangunan Jalan Lingkar belakang Taman Hutan Kota Taufan Gama Simatupang (TGS) berbiaya Rp.998 juta lebih diduga melanggar Peraturan Bupati (Perbub) tentang Standar Harga Satuan (SHS) Belanja Daerah Kabupaten Asahan. Perbub inipun dirancang bertujuan untuk penyesuaian standar harga belanja pemerintah daerah.
Pasalnya, rabat beton yang dibangun lewat Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Asahan tahun 2024 ini disinyalir tidak sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja (KAK) Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Asahan seperti yang tertuang dalam Perbup.
Parahnya, bangunan dan kontruksi mutu beton terindikasi tidak sesuai dengan aturan. Anehnya, proyek miliaran rupiah itu dikerjakan secara manual menggunakan molen. Selain itu, adukan semen dan pasir diduga tidak sebanding lebih banyak pasir dari pada semen. Akibatnya, standarisasi mutu beton sangat diragukan.
Bahkan, adukan semen dan pasir yang sudah jadi saat dihampar menggunakan angkong diseputaran lokasi dilapisi dengan pelastik putih tidak diuji mutu betonnya oleh pengawas proyek. Akibatnya, mutu beton pembangunan Jalan Lingkar tersebut terkesan asal jadi dan tak bermutu. Hal itu diketahui karena adanya keretakan disejumlah titik rabat beton tersebut.
Pantauan dilokasi, terlihat puluhan para pekerja sedang melakukan aktivitasnya tidak menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) dan pengawasan dari instansi terkait. Empat unit mesin molen digunakan untuk penggiling semen dan plank proyek dipasang menggunakan kayu.
Di plank proyek tertulis dimulainya pekerjaan pada tanggal 19 Agustus 2024 dan selesai 18 Nopember 2024. Sebagai pelaksana CV. Global Nusantara. Rabat beton yang sudah kering ditemukan sudah pada retak-retak dibeberapa titik. Berdasarkan SHS Belanja Daerah Pemkab Asahan, mutu beton yang digunakan adalah beton mutu K250, K275, K300 dan K350.
Terpisah, Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Asahan, Jhony saat dikonfirmasi terkait persoalan mutu beton yang digunakan untuk pembangunan Jalan Lingkar itu menggunakan beton mutu seperti apa. Jony lantas menjawab, maaf akupun kurang paham masalah beton. “Maklumlah karena bukan orang teknik,” katanya, Sabtu (28/9/2024) lewat selulernya di Kisaran.
Sementara itu, wartawan ini masih berusaha mencari nomor WA/Ponsel pihak pelaksana CV. Global Nusantara itu namun belum mendapatkannya.(ZN)